Fatumnasi Yang Tetap Mempesona

Teman saya mengibaratkan tempat ini adalah negeri para higlander di benua Eropa, ada miniatur hutan Amazone lengkap dengan pohon dan lumutnya. Bahkan mirip desa-desa di Eropa. Dimana hamparan karpet hijau berupa padang rumput dan hewan-hewan ternak sapi dan kuda dilepas liarkan oleh pemiliknya merumput bebas.
Walaupun tempatnya  sudah tidak asing lagi buat sebagian orang. Sudah dibilang mainstream, akan tetapi eloknya tetap mempesona. Hari itu cuaca berawan tebal. Perasaan bahagia bercampur kekuatiran akan turunnya hujan menemani perjalanan ke Fatumnasi. Teringat beberapa tahun lalu akses jalan menuju kesana masih rusak parah di beberapa titik. Ditambah lagi intensitas hujan di bulan Desember. Tergabung dalam sebuah kelompok kecil yang dinamakan SKB saya berharap cemas semoga saja tidak mengalami kendala berarti dengan akses jalan menuju kesana. Memasuki kawasan fatumnasi jalan sertu memudahkan perjalanan. Saatnya menikmati salah satu tempat nan eksotis di pulau timor. Permadani hijau yang luas dengan kontur berbukit mirip bukit teletubis. Serasa di negeri dongeng entah itu dimana.
Di kawasan ini terdapat beberapa batuan raksasa yang berbentuk aneh sehingga semakin menambah keunikan tempat ini. Salah satunya adalah fatu nausus.  Gundukan gunung batu cadas ini memiliki kadar unsur marmer berkualitas terbaik. Berdiri kokoh seakan tak ingin diusik sebagai simbol warisan karya sang pencipta. Semakin menawan ditengah hutan ampupu, membuat takjup bagi yang memandang.
Hujan rintik-rintik membasahi kawasan. Halimun mulai turun menutupi bukit batu, dan hawa dingin pun mulai menusuk hingga ke tulang sumsum. Pandangan terhalang kabut tebal. Namun rasa enggan untuk meninggalan tempat nan eksotis ini. Fatumnasi 1150 MDPL tetap mempesona.

Fatumnasi Yang Tetap Mempesona

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *